Selasa, 26 April 2016

hamtu boneka misey

Pagi yang cerah aku bangun dari tempat tidurku. Aku pergi ke toilet untuk mandi dan bersiap-siap, karena ini hari minggu hari yang ku nanti nanti karena ibu berjanji akan membelikan aku hadiah ulang tahun, kebetulan ini hari ulang tahunku, sayangnya ayahku kerja di luar negeri, dan kakakku kuliah dia pulang setiap hari sabtu.
“Dinda, ayo kita berangkat ke mall,” Kata ibu.
“Nanti Bu aku lagi siap-siap,” Jawabku.
Aku langsung pergi menghampiri ibu sambil berkata, “Ibu, ibu janji kan mau beliin aku hadiah?”
“Ya, Nak ayo kita pergi sekarang.”
“Asik..” Kataku di dalam hati.
Di perjalanan aku melihat sebuah toko antik, dan toko itu menjual sebuah boneka yang unik tapi mata bonekanya lumayan seram.
“Ibu, boleh gak hadiah untukku aku pilih sendiri?”
“Boleh emang mau apa?” Jawab ibu.
“Ibu, aku mau turun di sini aja, ahh, aku mau beli boneka Bu!!!”
“Pak, Pak turun di sini aja.”
“Emangnya mau apa sih Nak?”
“Ibu aku mau ke toko antik, tadi aku lihat ada boneka Bu, aku mau itu.” aku menyeberang, sesampainya aku di toko antik, aku mencari di mana boneka itu.
“Barusan aku lihat di sini, masa ada yang beli sih, belum terlalu lama juga aku turun dari mobil, aneh?” Kemudian aku melihat anak kecil pergi ke toilet membawa boneka itu.
“Adek, adek bonekanya udah dibeli?”
“Belum kak, harganya mahal,” jawabnya sambil menangis.
“Jangan nangis dek,” Sahutku.
“Ini kak aku mau ke toilet.”
Aku menjawab, “Iya, iya sini aku pegang dulu.”
Sudah setengah jam adik itu tak ke luar dari toilet, aku mencoba membuka toilet, memang sudah pintu toiletnya sudah terlalu lama. “Adek, adek lagi apa di dalem, lama banget sih?” tidak ada suara apa pun di dalam, aku marah, “Ih lama banget.” sahutku di dalam hati, aku mengeluarkan emosi sambil membuka pintunya, dan alhamdulilah pintunya terbuka tapi anehnya tidak ada apa-apa di dalam toilet itu, aku berlari sambil ketakutan untung saja bonekanya tidak jatuh.
Aku memanggil ibuku, “Ibu, Ibu….” sambil kecapean, aku melupakan hal itu, “Ibu ini boneka yang aku bilang,”
Lalu ibu menjawab, “Jangan boneka ini, mending juga jam tangan ini, boneka itu mukanya seram kayak boneka setan, jam tangan ini menarik dan juga bagus,” sahut ibu.
“Ibu aku mau boneka ini,” ibuku menjawab “Terserah kamu lah.” kemudian aku pulang.
Singkat cerita, walaupun aku melupakan hal tadi tapi di benakku hanya anak kecil yang tadi ada di toilet. Aku berpikiran, “Sepertinya aku harus menceritakan kepada seseorang agar tidak ada lagi bayangan yang aneh-aneh.” sesampainya di rumah aku langsung menceritakan semuanya kepada ibu, “Nak, tidak ada yang namanya hantu, hantu itu ghaib tidak terlihat oleh manusia.” mungkin itu halusinasi saja jawabku di dalam hati. Beberapa hari kemudian aku merasa ada yang aneh, seperti ada yang menjagaku dan mengikutiku.
Aku mengajak temanku. “Fahri, antar aku yuk, ke toko antik.”
Fahri pun menjawab, “Toko antik di mana? di daerah sini kan udah kebakar, mau ke toko yang udah kebakaran?”
“Masa sih kebakaran, aku kan kemarin beli boneka di situ,”
Fahri menjawab, “Ah kamu aneh-aneh aja, masa beli boneka di rumah yang udah kebakar sih!!”
“Ihh… Kita pergi dulu, baru kamu tahu tokonya memeng tua sih tapi gak ada bekas kebakar kok,”
“Kita pergi!!!”
Sesampainya di toko tersebut aku melihat toko yang kemarin tidak kebakar sekarang menjadi kebakar. “Aneh..” sahutku salam hati.
“Ya kan toko itu udah kebakar,” aku menjawab, “Aku kemarin beli boneka dari toko itu nama boneka itu Mersy,”
Fahri menjawab, “Apa? Namanya Mersy, itu nama anak pemilik toko itu dia terjebak dalam kebakaran itu dan gak terselamatkan, dia mati dalam kebakaran,”
“Hah waktu itu kan yang bawa boneka Mersy,”
“Yah mungkin dia marah sama kamu haha. Dan katanya yang ngebakar rumah itu kakaknya sendiri ya kayak kamu umurnya 12 tahun, mungkin dia kira kamu yang ngebakarnya.”
“Ya udahlah lupain aja, hal itu kan udah terjadi,” sahutku.
“Aku pengen lihat gimana sih bonekanya,” Jawab Fahri.
Kemudian kami berdua pergi ke rumahku. Sesampainya di rumah aku mencari di mana boneka Mersy itu, aku mencari tidak ada. “Ih aneh banget sih,” Kataku di dalam hati.
“Ya udahlah lupain aja hantu itu gak pernah ada dan boneka itu mungkin hanya pikiranmu saja?”
Aku menjawab, “iyah lah aku mau ngeluapain semuanya.”
Dan inget hantu itu gak ada dan Allah hanya menciptakan setan, manusia, dan malaikat, hantu itu gak ada.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar